adsanjaya.com - Galau dalam kamus bahasa Indonesia “galau” kekacauan tidak karuan
( keadaan hal) galau. Dikatakan galau berarti kacau (pikiran) dan
‘kegalauan’ berarti sifat (keadaan ) galau. Merujuk definisi menurut
kamus, keadan ‘galau’ adalah saat fikiran sedang galau tak karuan,orang
yang sedang galau, pikiranya berarti sedang kacau,gundah,atau resah dan
sebagainya.
Galau merupakan virus yang biasanya datang karena masalah perasaan, biasanya menyerang remaja yang sedang patah hati, dan jika galau terus berlanjut akan terjadi problem-problem jiwa misalnya Stres berat. jangan sampe hal ini terus berlanjut karena akan berakibat muncullnya status galau di facebook.
sumber http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2012/04/25/18807/saat-galau-bacalah-doa-ini-semoga-tenang-dan-gembira/
Galau merupakan virus yang biasanya datang karena masalah perasaan, biasanya menyerang remaja yang sedang patah hati, dan jika galau terus berlanjut akan terjadi problem-problem jiwa misalnya Stres berat. jangan sampe hal ini terus berlanjut karena akan berakibat muncullnya status galau di facebook.
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Syarh Riyadhish Shalihin
(1/94): “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau
berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun
duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala
akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan
dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan
daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga, bila musibah itu terjadi dan orang yang tertimpa musibah itu:
a. Dia mengingat pahala dan
mengharapkannya, maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus
dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah).
b. Dia lupa (akan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala), maka akan sesaklah dadanya sekaligus menjadikannya lupa terhadap niat mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala.
Dari penjelasan ini, ada dua pilihan
bagi seseorang yang tertimpa musibah: beruntung dengan mendapatkan
penghapus dosa dan tambahan kebaikan, atau merugi, tidak mendapatkan
kebaikan bahkan mendapatkan murka Allah Ta’ala karena dia marah dan
tidak sabar atas taqdir tersebut.”
2. Kedudukan ubudiyah
merupakan tingkatan iman tertinggi. Karenanya, seorang muslim wajib
menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat
yang tidak memiliki sekutu. Hal ini ditunjukkan lafadz, Inni 'Abduka Wabnu 'Abdika Wabnu Amatik (Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu).
3. Semua urusan hamba berada di tangan Allah yang diarahkan sekehandak-Nya. Dan masyi'ah (kehendak) hamba mengikuti kehendak Allah. hal ini ditunjukkan oleh lafadz, Naashiyatii biyadik (Ubun-ubunku berada di tangan-Mu).
4. Allah yang berhak
mengadili dan memutuskan perkara hamba-hamba-Nya dalam perselisihan di
antara mereka. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, 'Adlun fiyya qadla-uka (Ketetapan-Mu adil atas diriku). Allah Ta'ala berfirman,
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
"Keputusan itu hanyalah kepunyaan
Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.
Itulah agama yang lurus, . ." (QS. Yuusuf: 40)
5. Ketetapan takdir-Nya
adil dan baik bagi seorang muslim. Jika dia mendapat kebaikan,
bersyukur, dan itu baik baginya. Sebaliknya, bila tertimpa keburukan
(musibah atau bencana) dia bersabar, dan itupun baik baginya. Semua
perkara orang mukmin itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh
ornag beriman. (HR. Muslim)
6. Anjuran untuk
bertawassul dengan Asmaul Husna (Nama-nama Allah yang Mahaindah) dan
sifat-sifatnya yang Mahatinggi. Allah perintahkan sendiri bertawassul
dengannya dalam firman-Nya,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu . ." (QS. Al-A'raaf: 180)
7. Nama-nama Allah dan sifat-sifatnya adalah tauqifiyyah yang
tidak diketahui kecuali melalui wahyu. Allah sendiri yang menamakan
diri-Nya dengan nama-nama tersebut dan mengajarkannya kepada para
hamba-Nya.
8. Nama-nama Allah tidak terbatas pada 99 nama. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka (atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu).
Sedangkan hadits yang menerangkan jumlah nama Allah ada 99,
إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga."
(HR. Bukhari dan Muslim) Menurut imam al-Khathabi dan lainnya, maknanya
adalah seperti orang yang mengatakan "Saya memiliki 1000 dirham yang
kusiapkan untuk sedekah," yang bukan berarti uangnya hanya 1000 dirham
itu saja. (Majmu' Fatawa: 5/217)
9. Al-Qur'an memberi
petunjuk kepada jalan yang paling lurus. Keberadaannya laksana musim
semi bagi hati orang mukmin, memberi kenyamanan pada hatinya, menjadi
cahaya bagi dadanya, sebagai pelipur kesedihannya, dan penghilang bagi
kesusahannya. Hal ini menunjukkan kedudukan Al-Qur'an yang sangat tinggi
dalam kehidupan manusia, baik individu, masyarakat, atau suatu umat.
10. Siapa yang datang
kepada Allah pasti Allah akan mencukupkannya, siapa yang menghaturkan
kefakirannya kepada Allah, Dia pasti mengayakannya. Siapa yang meminta
kepada-Nya, pasti Dia akan memberinya. Hal ini ditunjukkan lafadz
hadits, "Melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kesusahannya
serta menggantikannya dengan kegembiraan."
11. Wajib mempelajari
Al-Sunnah dan mengamalkan serta mendakwahkannya. Sesungguhnya Sunnah
memuat petunjuk kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini
ditunjukkan oleh kalimat di ujung hadits, "Ya, sudah sepatutnya orang
yang mendengarnya untuk mempelajarinya." Wallahu a'lam bil Shawab.sumber http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2012/04/25/18807/saat-galau-bacalah-doa-ini-semoga-tenang-dan-gembira/
ke tempat orang yang membaca Al-Qur'an engkau dengarkan baik baik orang orang yang membacanya atau
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Kalau penyakit itu yang menimpamu maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu:
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Kalau penyakit itu yang menimpamu maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu:
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Kalau penyakit itu yang menimpamu maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu:
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Kalau penyakit itu yang menimpamu maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu:
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Copyright catatankamis.blogspot.com
Read more at: http://catatankamis.blogspot.com/2013/03/islam-mengatasi-galau.html#.Uaf7Z1FGR_k
Posting Komentar untuk "mengatasi Galau dalam Islam | cari sesuatu yang bermanfaat yang dapat dilakukan saat galau"