Sabtu, 16 Januari 2011 untuk kesekian kalinya saya menginjakkan kaki di kota Solo “The Spirit of Java”. Kedatangan saya ke kota penuh budaya kali ini hanya untuk berlibur dan sekaligus mengikuti pelatihan aplikasi android di Rumah Blogger Indonesia markasnya blogger bengawan.
Minggu pagi saya diajak oleh mas Hendri sang juru kunci #RBI untuk mengembalikan LCD yang dipakai pelatihan kemarin ke daerah Laweyan. Berhubung saya sangat kagum dengan daerah Laweyan dengan bangunan-bangunan tua dan sentra pengrajin batiknya, saya langsung mengiyakan ajakan mas Hendri.
Ketika tiba di Laweyan, mata saya langsung tertuju ke berbagai bangunan yang ingin saya abadikan melalui kamera ponsel jadul saya. Sekian menit saya menikmati bangunan yang terkesan kokoh itu, tiba-tiba mata saya tertuju ke sebuah papan pengumuman yang berada di tembok pagar yang mengelilingi komplek ini. Papan ini memang kurang begitu jelas karena sudah tertutup stiker namun masih bisa kita baca bahwa papan itu adalah papan pemberitahuan “Wajib Jam Belajar 18.30 – 20.30″.
Saya tertegun membaca tulisan yang ada di papan itu. Teringat kembali masa-masa sekolah dasar di kampung halaman. Dahulu, orang tua sangat ketat mengingatkan anaknya ketika jam belajar di mulai dan anaknya masih asyik di depan tv. Namun entah mengapa saya merasakan hal itu sudah sangat jarang terjadi. Anak dan juga orang tua asyik dengan berbagi hiburan yang ada, mulai dari tv, playstation sampai handphone.
Saya rasa jam wajib belajar memang sangat dibutuhkan agar anak-anak bisa menyisakan waktunya untuk belajar. Peran orang tua dan lingkungan sangat diperlukan dalam penerapan ini. Aparat desa juga bia membantu dengan membuat peraturan seperti foto di atas dan mau mengontrol pelaksanaannya.
Sudahkah kita membiasakan jam wajib belajar untuk anak atau adik kita?
Posting Komentar untuk "Waktu Untuk Belajar"